Dalam perjalanan hidup, rasa sedih-bahagia, nyaman-terluka, dan beribu rasa akan selalu berputar di dalam hati. Bisa saja kok, sekarang aku ngrasa sedih, lalu sedetik kemudian aku merasa bahagia. Atau sebaliknya, sekarang berada di puncak kebahagiaan, lalu sedetik peristiwa merubah semua jadi kegelisahan. Gimanapun, semuanya bisa berubah dengan cepat.
Seperti apa yang aku alami beberapa waktu terakhir, ada berbagai stage of life yang bikin aku sempat merasa luruh, sampai tak terdefinisi. Mulai dari kehilangan sesuatu yang berarti, menghadapi lingkungan yang sulit dimengerti, menentukan pilihan yang sangat berat, lalu menerima sebuah konsekuensi. Semuanya sempat aku alami dalam waktu yang bisa dibilang sangat rapat. Kalo sahabatku bilang "ujian bertubi-tubi". Yeap, dalam kamus kami, segala apa yang kita jalani itu mengandung ujian, entah dalam kondisi bahagia atau kesedihan, sebenernya tetap ada ujian didalamnya. Inget kan kalo mau naik kelas kita harus ikut ujian? Begitu pula dalam hidup, Allah sudah mengatur semuanya, Allah pula yang memberikan ujian dengan berbagai macam cara, supaya apa? ya supaya kita naik kelas. Dari SD sampai sarjana, kalau mau lulus dan dapat gelar juga harus ujian kan? Dalam hidup pun sama!
Aku masih keinget, beberapa hari lalu pas lagi seneng-senengnya, ketawa-ketawa lupa beban dan tanggungan, tiba-tiba ada sesuatu yang bikin hati luruh seketika, sampai gak sadar air mata menetes padahal lagi ditengah keramaian. Lalu segera tersadar dan menata hati secepatnya, sebelum orang disekitar menyadari kondisiku waktu itu. Dalam hati, Ya Allah, Yang Maha membolak-balikkan rasa, Yang Maha Mengetahui Segalanya, Engkau memang benar-benar peduli pada hamba. Disaat aku tertawa, beberapa menit kemudian Engkau menguji hamba dengan rasa yang sangat berbeda. Rasanya meluruh seketika.
Terlepas dari hal apa yang bikin aku luruh, pada intinya wanita itu akan benar-benar menangis ketika apa yang dihadapi terasa sulit dimengerti. Jadi, daripada memaksakan diri untuk mencoba memahami, kami terbiasa untuk menangis dan mencoba menikmati saja. Lagipula apapun itu, cepat atau lambat pasti akan berlalu juga kan.
Semangat ya din...
You have to be stronger, din.
Aku tau kamu bisa!
Kamu bisa manage semua dengan baik kok!
Beberapa kata-kata sederhana yang setiap kali aku baca rasanya hati langsung luluh seketika. Di hari itu aku nangis heboh (sendirian), bukan karena sedih kok, tapi karena merasa terharu. Ketika dunia yang cerah berasa mendung, ketika rasanya sendirian, ternyata masih ada banyak sahabat yang hadir untuk (minimal) menanyakan kabar, dan yang pasti memberikan support tanpa aku minta. Lalu ketika mereka bisa memahami kondisiku, aku pun semakin yakin, bahwa sahabat yang baik itu pun sudah tertulis dalam takdir-Nya. Alhamdulillah, Allah kirimkan mereka untuk semakin menguatkan aku lagi.
Lalu, kalo ada yang bilang aku itu cuek, tapi sejujurnya gak juga. Gak ada ceritanya kaum hawa itu cuek, sudah fitrahnya kita itu punya rasa, lebih peka, dan menyaring semuanya melalui perasaan terlebih dahulu. Hanya saja, aku ini gak suka membiarkan berjuta kegundahan berlama-lama stay di dalam diri. Soo, yasudah, untuk rasa sedih dan bahagia aku berusaha menyikapi sewajarnya saja, gak mau yang over. Karena sebuah rasa itu bisa berubah dengan cepat. One more thing, selama dalam hidup kita masih mendapat ujian, intinya hanya satu kok, Allah ingin kita lebih terasah, lebih pandai, lebih bisa menjaga diri, dan akhirnya bisa naik kelas jadi seseorang yang lebih kuat.
Aku Kembalikan Kepada-Mu Atas Segala Rasa Yang Luruh
Reviewed by Dini Nh
on
March 12, 2019
Rating:
:) u're a strong woman mba din! inget aja, di mana-mana ujian itu ga akan lebih lama daripada waktu belajarnya.. :)
ReplyDeleteyuppps. terimakasih atas supportnya mba farah :)
Delete